JarakPandang.Com – Kecepatan shutter, yang juga dikenal dengan istilah kecepatan rana, yang menjadi bagian dari segitiga eksposur memiliki dua fungsi: mengontrol cahaya dan mengontrol gerakan.
Kecepatan shutter bekerja berdasarkan waktu, 15 detik, …, 2 detik, 1 detik, ½ detik, ¼ detik, 1/8 detik, … , 1/4000 detik. Seperti pada tombol kecepatan shutter kamera Fujifilm XT-20 di atas, angka 60 pada tombol shutter berarti 1/60 detik, angka 180 berarti 1/180 detik. Makin tinggi angkanya berarti shutter bekerja makin cepat. Sebalinya, makin kecil angkanya shutter bekerja makin lambat.
Untuk eksposur, dengan kecepatan shutter lambat cahaya yang masuk ke kamera pun makin banyak. Dengan shutter cepat, cahaya yang dipakai makin sedikit. Kecepatan shutter lambat biasanya dipakai saat memotret di kondisi yang cahayanya minim, redup. Misal, malam hari atau di dalam ruangan. Saat memotret di luar ruangan, di bawah terik matahari yang cahayanya melimpah, kita bisa leluasa untuk menggunakan kecepatan shutter tinggi.


Pilihan kecepatan shutter juga diperlukan saat kita ingin mengontrol gerakan. Pilihan shutter lambat (30 detik, … , 2 detik, 1 detik, ½ detik, ¼ detik, 1/8 detik) akan membuat gerakan objek menjadi kabur. Sedangkan kecepatan shutter tinggi (1/200 detik, 1/400 detik, … , 1/4000 detik) punya sifat membekukan gerakan.
Tidak semua foto harus dibuat dengan membekukan gerakan, dengan pilihan kecepatan shutter tinggi. Dalam praktiknya, fotografer berpengalaman banyak yang sengaja memotret dengan kecepatan shutter lambat untuk menambahkan efek unik pada fotonya.