JarakPandang.com – Dalam pengaturan eksposur, shutter dan aperture memiliki fungsi yang sama, mengontrol cahaya ke kamera. Karena itu, shutter dan aperture selalu bekerja bersamaan, bersinergi.
Sederhananya, shutter dan aperture ini bekerja seperti timbangan. Dalam kondisi cahaya yang sama, kalau kecepatan shutter dipercepat (missal, dari 1/60 detik ke 1/200 detik) akan diperlukan bukaan aperture yang lebih lebar (missal, dari f/8 ke f/5.6).
Yang perlu dipahami, pilihan shutter dan aperture memiliki efek berbeda. Efek dari perubahan shutter berhubungan dengan gerakan. Efek dari perubahan aperture berhubungan dengan ruang ketajaman gambar (depth of field/DOF).
Karena ada dua alat yang dipakai untuk mengontrol cahaya, maka ada banyak cara untuk mendapatkan kapasitas cahaya dalam jumlah yang sama. Pada bukaan aperture sempit dan kecepatan shutter lama, eksposur yang dihasilkan sama dengan kamera yang diatur pada bukaan aperture lebar dengan kecepatan shutter cepat.
Contoh, eksposur pada 1/250 detik dan f/8 nilainya sama dengan kombinasi 1/500 detik dengan f/5.6, atau 1/60 detik dengan f/16.
Keahlian menentukan kombinasi kecepatan shutter dan bukaan aperture merupakan teknik dasar fotografi. Kreativitas dalam mengontrol eksposur dan menciptakan efek dari shutter dan aperture inilah yang harus terus menerus diasah.