JarakPandang.com – Tekstur adalah elemen pada permukaan suatu benda. Tekstur direkam lewat dua situasi yang berbeda. Pertama, fotografer memotret dari jarak dekat dengan lensa makro untuk memperlihatkan detail pada permukaan objek tersebut. Kedua, fotografer memotret dari ketinggian tertentu untuk memotret suatu area yang memang memiliki permukaan berkontur menarik.
Tekstur berfungsi untuk menambahkan unsur realisme, kedalaman, dan kesan berdimensi pada sebuah foto. Contohnya, kesan berdimensi pada foto portrait bisa diperlihatkan dengan tekstur kulit yang tajam dari orang yang ada dalam foto tersebut.
Untuk mengeluarkan tekstur dengan maksimal, kualitas optik dari lensa berpengaruh sangat besar. Ini yang jadi alasan para penggemar foto portrait rela merogoh kocek untuk membeli lensa premium yang mahal. Lensa premium memang umumnya unggul dalam soal ketajaman gambar.
Cara paling praktis, untuk mendapatkan foto paling tajam, supaya tekstur objek keluar, aturlah bukaan aperture lensa pada critical poiny-nya. Lensa selalu punya titik paling tajam di bukaan aperture tertentu, biasanya di kisaran f/5.6-f/8. Karakter inilah yang mesti kita cari tahu dulu setiap menggunakan lensa baru.
Untuk bisa menampilkan kesan kedalaman atau dimensi, arah kedatangan (jatuhnya) cahaya juga berpengaruh besar. Cahaya yang datang dari sudut rendah (samping) terhadap permukaan akan membuat teksturnya keluar. Bayangan yang ditimbulkan menunjukkan permukaan tersebut tidak rata.
Permukaan dengan posisi horisontal akan memperlihatkan tekstur yang lebih baik jika dipotret dengan cahaya pagi hari atau sore hari. Sedangkan, permukaan vertikal akan memperlihatkan tekstur yang lebih baik jika diambil pada saat matahari di atas kepala.
Sekali lagi, tekstur yang berhasil harus memberikan “rasa” kepada orang yang melihatnya bahwa permukaan tersebut tidak rata kalau disentuh.