JarakPandang.com – Pengulangan bentuk garis, bidang, warna, perilaku yang memiliki kemiripan inilah yang dinamakan “pola”. Pola dapat dijadikan objek eksplorasi untuk menghasilkan komposisi foto dengan estetika visual yang kuat.
Garis, bidang, warna yang berpola akan menciptakan irama yang harmonis. Keharmonisan inilah yang menjadi kekuatan komposisinya. Cara paling mudah merekamnya adalah mengisi seluruh bingkai gambar dengan objek yang membentuk pola tersebut. Objek lain yang bukan bagian dari pola bisa diisolasi, dibuang dari frame foto yang kita buat. Untuk hal seperti ini, kita bisa membingkai foto secara ketat.
Pilihan sudut pemotretan juga memiliki pengaruh besar pada tampilannya. Pengambilan dari depan – tegak lurus dengan permukaan – membuat pola tampak lebih dominan. Namun, kalau pola diambil dari sisi samping akan tercipta efek keystoning yang menimbulkan kesan kedalaman.
Pola sering juga diaplikasikan sebagai latar depan maupun latar belakang gambar. Karena, salah satu rahasia menggunakan pola secara kreatif adalah menemukan sesuatu yang berbeda, menonjol, yang dapat dijadikan sebagai point of interest (POI). Dengan kata lain, asal ada objek berbeda di depan pola, objek tersebut pasti terlihat sangat kontras. Langsung menarik perhatian.
Pengulangan objek yang memiliki karakter garis atau bidang yang kuat dengan bentuk dan ukuran yang sama – seperti segitiga atau kotak – merupakan pola yang paling gampang dikenali. Bentuk-bentuk seperti ini lebih dikenal dengan bentuk geometris. Komposisinya pun bisa dikatakan sebagai komposisi pola geometris. Namun demikian, pola tidak mesti harus berupa objek geometris tersebut. Hal tersebut sangat tergantung pada kejelian mata kita dalam melihat kesamaan karakter dari elemen-elemen visual gambar.